Article image

Dari Agus ke Axel: Strategi Jualan Harus Ikut Zaman

Dua nama, dua era, satu masalah: pembeli makin susah dicari

🎬 Warkop Digital Series #3

Selamat datang di STUDIO Warkop Digital Seriesβ€”tempat digital dibikin nyambung sama kenyataan.
Di sini, strategi digital bukan soal pamer teknologi, tapi soal bisa dipakai customer.
Bantu kamu closing.

UMKM sekarang kelihatan makin siap jualan. Lapak fisik rapi, akun sosial aktif. Tapi banyak yang belum nyambung ke cara belanja zaman sekarang. Agus masih nunggu orang lewat di warung, ngandelin lokasi. Axel udah posting tiap hari, tapi belum tahu cara ngajak pembeli ngobrol sampai jadi transaksi. Sama-sama punya lapak, tapi belum punya sistem yang nyambut pembeli di layar.

Di artikel ini, STUDIO buka realita digital yang sering kelewat.
Ini obrolan 5 menit yang bisa bantu kamu bikin strategi digital yang beneran kerja.

β€” Mulai dari sini ⬇️ β€”

πŸŽ™οΈ Obrolan Warkop

β€” Pak Agus: β€œLapak saya sih udah jalan, boss. Warung ada, pelanggan tetap juga masih. Saya juga udah pakai WA, kadang posting di Facebook. Tapi tetap aja, makin hari makin sepi. Nunggu orang lewat tuh nggak kayak dulu.”

β€” Axel: β€œGue jualan di Instagram, pak. Konten udah cakep, followers naik. Tapi yang beli? PHP semua. Banyak yang nanya, like, tapi nggak ada yang transfer.”

β€” Boss Warkop: β€œPak Agus udah punya lapak fisik, Axel punya lapak digital. Tapi dua-duanya belum nyambung ke cara belanja zaman sekarang. Pembeli itu buka HP, cari info, bandingin, baru mutusin beli. Kalau lapak kita nggak nyambut, mereka geser ke yang lain. Strategi jualan sekarang bukan soal gaya, tapi soal urutan dan sistem.”

Realita Lapangan

UMKM hari ini nggak kekurangan semangat β€” yang kurang itu sinkronisasi antara dunia nyata dan dunia digital.

Banyak pelaku usaha udah punya akun media sosial, bahkan bikin konten rutin. Tapi tanpa sistem penjualan yang rapi, semua itu berhenti di awareness. Sementara di sisi lain, pelapak tradisional masih mengandalkan arus pengunjung fisik, padahal tren belanja udah berpindah ke layar HP.

Faktanya, lebih dari 82% konsumen Indonesia kini mencari informasi produk lewat internet sebelum membeli. Artinya, kalau usaha kita belum siap disitu, ya calon pembeli bakal jalan ke yang lebih gampang diakses.

β€” Solusi ⬇️ β€”

πŸ’‘ Solusi

  • 1. Fondasi Digital: pastikan bisnis punya identitas jelas di dunia online β€” alamat, foto produk, nomor WA aktif, dan akun Google Business.
  • 2. Jalur Penjualan: dari posting ke transaksi harus lancar β€” misal, dari Instagram ke WA dengan katalog, bukan cuma link profil.
  • 3. Retensi & Data: catat siapa yang beli, kapan, dan apa yang mereka suka. Gunakan data itu buat follow-up, bukan sekadar broadcast promo.

Boss Warkop: Intinya bukan soal siapa yang lebih modern, tapi siapa yang paling nyambung sama cara belanja zaman sekarang.
β€” Penutup ⬇️ β€”

β˜• Penutup

Digital itu bukan pengganti warung, tapi perpanjangan tangan dari cara jualan yang udah terbukti. Lapak fisik tetap penting, tapi tanpa jejak digital yang rapi, pembeli baru nggak akan nemu kita. Dan lapak online pun percuma kalau nggak punya kehangatan dan kredibilitas yang biasa orang dapet dari tatap muka.

Yang menang bukan yang paling heboh di dunia maya, tapi yang paling paham urutan logika pembeli β€” lihat, percaya, baru beli.

β€” Referensi ⬇️ β€”

πŸ“š Referensi Realita

  • β€” Google & Temasek e-Conomy SEA Report 2024 – Tren pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara dan perilaku belanja online.
  • β€” BPS (2024): Statistik UMKM Indonesia – Data kontribusi UMKM terhadap PDB dan adopsi teknologi digital.
  • β€” KemenkopUKM (2024): Laporan Transformasi Digital UMKM – Cakupan, tantangan, dan strategi percepatan digitalisasi sektor mikro dan kecil.

lebih_serius++

  • β€” KemenkopUKM x Google: Program Digitalisasi UMKM
  • β€” Panduan UMKM Go Digital – Kominfo
β€” Credit ⬇️ β€”

🎬 Credit Roll β€” Warkop Digital Series #3

  • Pak Agus β€” Pelapak warung tradisional yang sudah punya pelanggan tetap. Karakternya realistis, agak konservatif tapi mau ikut kekinian. Sering bingung kenapa warung makin sepi meski sudah pakai WA dan medsos sederhana.
  • Axel β€” Penjual produk digital (skincare) yang paham media sosial. Gen Z digital native, konten cakep dan followers naik, tapi kadang frustrasi karena engagement tinggi tapi penjualan rendah.
  • Boss Warkop β€” Punya *helicopter view*. Suka yang Simple & Solutif. Gak pelit ilmu, ngajak mikir strategi jualan digital yang realistis dan nyambung ke perilaku pembeli.

Mau copas? Boleh! Pastikan kamu setuju [aturan main STUDIO].
Bagikan ke circle Anda. Jangan simpan sendiri.

           

Mengapa Pilih STUDIO?

STUDIO Digital Turbo adalah mesin akuisisi digital untuk UMKM yang ingin naik kelas. Sistem siap pakai, mobile-first, dan siap audit β€” setiap klik berpotensi jadi pelanggan.

Semua urusan teknis kami yang urus β€” Anda fokus ke bisnis.